Nama Program Pelatihan: Pelatihan dan Sertifikasi Fire Safety Manager BNSP
Penyelenggara: Proteksi Kebakaran Nasional
Tujuan Program:
- Mempersiapkan peserta untuk menjadi Fire Safety Manager yang kompeten dan profesional sesuai standar BNSP.
- Memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen keselamatan kebakaran gedung, pemodelan simulasi evakuasi, perhitungan teknis sistem proteksi kebakaran berbasis air dan alarm kebakaran, serta persiapan dokumen asesmen.
- Membekali peserta dengan kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program keselamatan kebakaran di berbagai jenis bangunan.
- Memfasilitasi peserta untuk mengikuti uji kompetensi dan mendapatkan sertifikasi Fire Safety Manager dari BNSP.
Target Peserta:
- Manajer Gedung, Fasilitas, atau Properti
- Staff Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Pengawas atau Teknisi Sistem Proteksi Kebakaran
- Profesional lain yang terkait dengan manajemen risiko kebakaran di bangunan
Durasi Pelatihan: [ 24 jam efektif (3 hari)]
Metode Pelatihan:
- Lektur Interaktif
- Diskusi Kelompok
- Studi Kasus
- Simulasi dan Praktikum
- Presentasi
- Uji Kompetensi (Asesmen)
Materi Pelatihan (Silabus):
Modul 1: Dasar-Dasar Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung
- Sesi 1: Pengantar Manajemen Keselamatan Kebakaran
- Definisi dan Konsep Dasar Keselamatan Kebakaran
- Peran dan Tanggung Jawab Fire Safety Manager
- Peraturan Perundangan dan Standar Keselamatan Kebakaran di Indonesia Pergub DKI No 143 tahun 2016
- Organisasi dan Tim Tanggap Darurat Kebakaran di Gedung
- Studi Kasus Kebakaran Gedung di Indonesia dan Pembelajaran
- Sesi 2: Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Kebakaran
- Konsep Bahaya Kebakaran (Sumber Api, Bahan Bakar, Oksigen, Reaksi Kimia Berantai)
- Klasifikasi Kebakaran dan Karakteristiknya
- Metode Identifikasi Bahaya Kebakaran di Gedung (Inspeksi, Checklist, Analisis Dokumen)
- Penilaian Risiko Kebakaran (Kuantitatif dan Kualitatif)
- Matriks Risiko dan Prioritisasi Pengendalian Risiko
- Sesi 3: Sistem Proteksi Kebakaran Aktif dan Pasif
- Konsep Proteksi Kebakaran Aktif dan Pasif
- Sistem Proteksi Kebakaran Pasif:
- Kompartemenisasi Kebakaran (Fire Resistance Building Element, Fire Stop, Fire Damper)
- Jalur Evakuasi Aman (Tangga Darurat, Koridor Aman, Pintu Tahan Api)
- Pengendalian Asap (Smoke Barrier, Smoke Vent)
- Akses Pemadam Kebakaran
- Sistem Proteksi Kebakaran Aktif:
- Sistem Pemadam Api Ringan (APAR)
- Sistem Sprinkler Otomatis
- Sistem Hydrant Gedung
- Sistem Alarm Kebakaran
- Sistem Deteksi Kebakaran
- Sesi 4: Prosedur Keadaan Darurat Kebakaran
- Penyusunan Rencana Tanggap Darurat Kebakaran (Emergency Response Plan – ERP)
- Prosedur Evakuasi Gedung yang Aman dan Efektif
- Peran dan Tanggung Jawab Tim Tanggap Darurat Kebakaran dalam Keadaan Darurat
- Pelaksanaan Latihan Evakuasi Kebakaran (Fire Drill)
- Komunikasi dan Koordinasi dalam Keadaan Darurat
- Sesi 5: Inspeksi, Pengujian, dan Pemeliharaan (ITM) Sistem Proteksi Kebakaran
- Pentingnya ITM Sistem Proteksi Kebakaran
- Standar dan Pedoman ITM Sistem Proteksi Kebakaran (mengacu pada SNI dan standar internasional terkait)
- Prosedur Inspeksi Visual dan Fungsional Sistem Proteksi Kebakaran
- Pengujian Sistem Proteksi Kebakaran (Pressure Test, Flow Test, Alarm Test)
- Pemeliharaan Preventif dan Korektif Sistem Proteksi Kebakaran
- Pencatatan dan Pelaporan Hasil ITM
Modul 2: Pemodelan dengan Simulasi Evac-Sim
- Sesi 6: Pengantar Simulasi Evakuasi Kebakaran dengan Evac-Sim
- Konsep dan Tujuan Simulasi Evakuasi Kebakaran
- Manfaat Menggunakan Simulasi Evakuasi dalam Desain Keselamatan Kebakaran
- Pengenalan Software Evac-Sim dan Fitur-fiturnya
- Data Input yang Dibutuhkan dalam Simulasi Evakuasi (Layout Gedung, Populasi, Kecepatan Bergerak, dll.)
- Verifikasi dan Validasi Model Simulasi
- Sesi 7: Praktikum Pemodelan Evakuasi dengan Evac-Sim
- Membuat Model Gedung Sederhana dalam Evac-Sim
- Memasukkan Data Populasi dan Karakteristiknya
- Menentukan Jalur Evakuasi dan Exit
- Menjalankan Simulasi Evakuasi dengan Skenario Kebakaran yang Berbeda
- Menganalisis Hasil Simulasi Evakuasi (Waktu Evakuasi, Kepadatan, Bottleneck)
- Interpretasi Hasil Simulasi untuk Peningkatan Desain Evakuasi
- Sesi 8: Analisis Lanjutan Hasil Simulasi dan Studi Kasus Evac-Sim
- Analisis Sensitivitas Parameter dalam Simulasi Evakuasi
- Penggunaan Simulasi untuk Evaluasi Desain Evakuasi yang Ada
- Optimasi Desain Evakuasi Berdasarkan Hasil Simulasi
- Studi Kasus Penggunaan Evac-Sim dalam Proyek Nyata
- Integrasi Simulasi Evakuasi dengan Perencanaan Keselamatan Kebakaran Secara Keseluruhan
Modul 3: Perhitungan Teknis Sistem Berbasis Air dan Alarm Kebakaran
- Sesi 9: Dasar-Dasar Hidrolika untuk Sistem Pemadam Kebakaran Berbasis Air
- Prinsip Dasar Hidrolika (Tekanan, Debit, Kehilangan Tekanan)
- Karakteristik Pompa Pemadam Kebakaran (Kurva Kinerja Pompa, Head, Flow)
- Perhitungan Kehilangan Tekanan dalam Pipa dan Fitting
- Analisis Sistem Jaringan Pipa Pemadam Kebakaran
- Pemilihan Material Pipa dan Fitting yang Tepat untuk Sistem Pemadam Kebakaran
- Sesi 10: Perhitungan Kebutuhan Air untuk Sistem Sprinkler dan Hydrant
- Standar dan Pedoman Perhitungan Kebutuhan Air Sistem Sprinkler (contoh: NFPA 13, SNI terkait)
- Metode Perhitungan Kebutuhan Air Sprinkler Berdasarkan Klasifikasi Bahaya Kebakaran
- Standar dan Pedoman Perhitungan Kebutuhan Air Sistem Hydrant (contoh: NFPA 14, SNI terkait)
- Metode Perhitungan Kebutuhan Air Hydrant Berdasarkan Luas dan Tinggi Bangunan
- Perhitungan Total Kebutuhan Air untuk Sistem Proteksi Kebakaran Berbasis Air
- Sesi 11: Desain Sistem Distribusi Air dan Pemilihan Pompa Kebakaran
- Prinsip Desain Sistem Distribusi Air Sprinkler dan Hydrant
- Penentuan Ukuran Pipa dan Layout Jaringan Pipa
- Pemilihan Jenis Sprinkler dan Hydrant yang Sesuai dengan Aplikasi
- Pemilihan Pompa Kebakaran yang Tepat Berdasarkan Kebutuhan Tekanan dan Debit
- Perhitungan Head Pompa dan Pemilihan Kurva Kinerja Pompa yang Sesuai
- Sesi 12: Dasar-Dasar Sistem Alarm Kebakaran dan Perhitungan Kebutuhan Detektor
- Komponen Sistem Alarm Kebakaran (Panel Kontrol, Detektor, Titik Panggil Manual, Notifikasi)
- Jenis-Jenis Detektor Kebakaran dan Prinsip Kerjanya (Detektor Asap, Panas, Api)
- Zona Proteksi dalam Sistem Alarm Kebakaran
- Standar dan Pedoman Penempatan Detektor Kebakaran (contoh: NFPA 72, SNI terkait)
- Perhitungan Jumlah dan Penempatan Detektor Berdasarkan Luas dan Tata Letak Ruangan
Modul 4: Persiapan Dokumen dalam Menghadapi Asesmen BNSP
- Sesi 13: Pemahaman Unit Kompetensi Fire Safety Manager BNSP
- Penjelasan Unit-Unit Kompetensi yang Diujikan dalam Sertifikasi Fire Safety Manager
- Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dan Batasan Variabel (BV) Setiap Unit Kompetensi
- Materi Uji Kompetensi (Tertulis, Wawancara, Praktik/Demonstrasi)
- Strategi dan Tips Sukses Menghadapi Asesmen Kompetensi BNSP
- Sesi 14: Penyusunan Portofolio Asesmen dan Persiapan Dokumen Pendukung
- Penjelasan Persyaratan Portofolio Asesmen untuk Sertifikasi Fire Safety Manager
- Jenis-Jenis Bukti yang Dapat Dikumpulkan untuk Portofolio (contoh: SOP, Laporan Inspeksi, Desain Sistem, Sertifikat Pelatihan)
- Teknik Penyusunan Portofolio yang Sistematis dan Terstruktur
- Persiapan Dokumen Pendukung Lainnya (contoh: KTP, CV, Surat Pengalaman Kerja)
- Sesi 15: Simulasi Asesmen dan Umpan Balik
- Simulasi Sesi Wawancara Asesmen Kompetensi
- Simulasi Sesi Praktik/Demonstrasi (jika ada dalam skema sertifikasi)
- Sesi Umpan Balik dan Pembahasan Hasil Simulasi Asesmen
- Identifikasi Area yang Perlu Ditingkatkan untuk Menghadapi Asesmen Sebenarnya
Uji Kompetensi (Asesmen):
- Asesmen Wawancara: Menggali pemahaman dan kemampuan peserta dalam menerapkan konsep dan prinsip keselamatan kebakaran.
- Review Portofolio: Penilaian terhadap dokumen portofolio yang telah disusun peserta.
Sertifikasi:
- Peserta yang dinyatakan kompeten dalam uji kompetensi akan diberikan sertifikat Fire Safety Manager dari BNSP yang diterbitkan melalui Proteksi Kebakaran Nasional sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang terlisensi.